WHAT WE DO ?

Kami yakin bahwa perlindungan lingkungan hidup tidaklah cukup dengan disuarakan saja, namun diperlukan tidankan nyata dari semua unsur staek holder di tingkat daerah maupun di tingkatan pemerintahan pusat.

kami tidak bisa melakukannya sendiri, kami butuh dukungan anda, saran, kritik serta aksi anda, untuk membuat perubahan ke arah yang lebih baik.

CONTACT INFO
  • Address: Jl. KH. Ismail Malik, Lorong Budiluhur, RT.22, No.19,Kel Mayang Mangurai, Kec Alam Barajo Kota Jambi Provinsi Jambi 36129 Indonesia
  • Phone: 0741- 3064572
  • Email: office@walestra.or.id

Anis Siberia Bisa Pergi Ke Wilayah Hutan Jangkat Timur

Berita walestra.or.id 24 May 2019

Anis Siberia merupakan salah satu jenis burung kicau dari keluargaTurdidae dan Genus Geokichla yang merupakan salah satu dari beberapa jenis burung anis yang dapat dijumpai di Indonesia.Burung ini memiliki nama latin geokichla sibirica atau siberian thrush merupakan jenis burung migrasi yang sering berkunjung ke wilayah Asia Tenggara, termasuk kekawasan hutan pegunungan Indonesia ketika di habitat asalnya tempat berkembang-biak yaitu negara Siberia, Mongolia, dan Jepang hendak datang musim dingin Di Indonesia, biasanya kawanan burung Anis Siberia bermigrasi hampir ke sebagian besar wilayah hutan kita yang beradadi kepulauan Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Bali.

Salah satu lokasi kawasan hutan pegunungan di wilayah Provinsi Jambi yang selalu disinggahi oleh Anis Siberia yakni di kawasan hutan pegunungan di kecamatan Jangkat Timur, kabupaten Merangin. Masyarakat di wilayah Kecamatan tersebut sudah sangat mengenal dengan baik jenis burung Anis Siberia, bahkan di wilayah Kecamatan Jangkat Timur, burung Anis Siberia memiliki cerita yang unik dan penuh misteri, dimana menurut kepercayaan masyarakat dan tetua kampung yang tinggal di daerah tersebut, burung Anis Siberia berasal dari ikan yang telah berevolusi menjadi seekor burung.Kepercayaan masyarakat tersebut menjadi semakin kuat dikarenakan struktur tulang dan corak sisik burung ini mirip dengan struktur dan corak sisik ikan.

Banyaknya burung Anis Siberia yang bermigrasi ke di kawasan hutan pegunungan di Kecamatan Jangkat Timur setiap tahunnya dengan jumlah hampir ribuan ekor di setiap bulan Oktober – November telah memicu tingginya aktivitas perburuan terhadap burung ini, karena tingginya permintaan di pasaran karena banyak yang ingin memiliki jenis burung ini untuk dipelihara karena memiliki bulu dan ukuran tubuh yang menarik. Bahkan aktivitas perburuan atas Anis Siberia telah menggunakan jaring /misnet agar burung ini bisa terperangkap dalam jumlah besar, biasanya para pemburu menghabiskan waktu sampai seminggu untuk berada dalam kawasan hutan dan belukar untuk melakukan aktivitas perburuan dan biasanya pada hari sabtu atau hari minggu, para pemburu akan keluar dari hutan dengan membawa berkarung-karung burung Anis Seberia atas hasil buruan mereka. Kondisi ini telah terjadi selama beberapa tahun terakhir. Melihat kondisi perburuan burung Anis Seberia yang sangat mengkhawatirkan ini, bukan tidak mungkin dalam waktu dekat jenis burung ini akan cepat punah dari muka bumi.

IUCN memasukkan burung jenis ini dalam kategori LN (Least concern) dimana populasinya masih cukup banyak dengan trend jumlah populasi yang terus menurun tahun demi tahun. Apabila aktivitas perburuan burung Anis Seberia di wilayah Kecamatan Jangkat Timur dengan jumlah tangkapan yang fantastis terus terjadi dalam beberapa tahun ke depan,sangat dikhawatirkan kategori atas status jenis burung ini meningkat menjadi NT (Near threatened) bahkan VU (Vulnerable).

Sangat diperlukan himbawan serta upaya untuk memberi peningkatan pemahaman kepada masyarakat tentang dampak dan bahaya dari aktivitas perburuan burung Anis Seberia di wilayah Kecamatan Jangkat Timur dalam jangka panjang. serta dampak dan ancamannya terhadap hasil pertanian dan perkebunan masyarakat. Dengan semakin sedikit atau punahnya jenis Anis Seberia yang selalu datang ke wilayah Jangkat Timur akan semakin mengancam hasil pertanian dan perkebunan yang akan diperoleh masyarakat karena predator untuk membunuh ulat dan serangga yang menyukai hasil pertanian dan perkebunan miliki masyarakat menjadi berkurang bahkan tidak ada lagi, sehingga berpotensi mengancam hasil panen pertanian dan perkebunan yang akan diperoleh oleh masyarakat di wilayah tersebut dalam beberapa tahun kedepan.

Baca Juga : Membumikan Gerakan Ecofeminisme Dalam Penyelamatan Lingkungan dan Kehidupan


Tags: Berita Hutan Curah Pikir